Loading
 
Skip to content
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
Ringkasan

    

 

Keberanian untuk Belajar: Cara Terbaik Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan

| Published in Artikel


"Keberanian untuk Belajar" adalah frasa yang membatasi yang merangkum keberanian yang dibutuhkan untuk menghadapi hal yang tidak diketahui dan bertahan melalui tantangan. Sasaran utamanya adalah mengejar pertumbuhan dan pemahaman. Belajar membutuhkan keberanian untuk mengatasi rasa takut gagal karena belajar akan melibatkan membuat kesalahan. Artinya, penting bagi pelajar untuk memiliki keberanian menghadapi dan belajar dari kesalahan tersebut.

Mungkinkah Mempelajari Cara Berani?

Cynthia L. S Pury menulis satu bab dalam buku berjudul ' Psikologi Positif ' yang membahas secara khusus tentang bagaimana orang dapat belajar untuk berani. Ia dan Cooper Woodland telah membuat definisi tentang keberanian sebagai pengejaran tujuan yang layak dan disengaja, tidak peduli bagaimana ada persepsi tentang ancaman pribadi. Definisi tersebut berfokus pada beberapa fitur keberanian oleh Christopher Rate.

Sebuah kutipan dari CS Lewis juga berbicara tentang keberanian:

“ Keberanian bukan hanya salah satu dari kebajikan, tetapi bentuk dari setiap kebajikan pada titik pengujian ”

Mengapa Seseorang Harus Memiliki Keberanian untuk Belajar

Ketika seorang guru mengajarkan keberanian kepada murid-muridnya untuk belajar, maka murid-murid akan memiliki keberanian yang lebih baik tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan. Guru-guru kebanyakan menganggap keberanian sebagai topik yang menakutkan meskipun sangat penting dalam meningkatkan dasar yang kuat dari penentuan nasib sendiri atau harga diri.

1. Ketahanan dalam Kesulitan

Baik dalam konteks akademis, pribadi, maupun profesional, keberanian dibutuhkan untuk bertahan saat kemajuan terasa lambat atau rintangan tampak tak teratasi. Keberanian bagi siswa, dalam kehidupan nyata, hadir dalam berbagai ukuran. Saat mereka masih anak-anak, beberapa dari mereka sulit mendapatkan teman baru, misalnya. Mengetahui keberanian yang dibutuhkan untuk mendekati teman baru atau mencoba hal baru sangatlah penting. Ketika seorang siswa memahami bahwa tindakan berani yang kecil akan menyebabkan pengaruh besar pada kesulitan teman-teman maupun masyarakat, maka ia tidak akan pernah ingin berkecil hati selama proses pembelajaran.

2. Mendorong Batasan

Bila siswa menemukan keberanian untuk belajar, maka mereka tidak akan ragu untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Bahkan, mereka tidak akan patah semangat untuk terlibat dengan konsep-konsep yang rumit. Beberapa siswa membuat batasan mereka sendiri karena mereka tidak memiliki keberanian untuk memulai hal-hal baru. 

Sering kali, mereka lebih suka tinggal di zona nyaman tanpa keinginan untuk mempelajari hal-hal baru. Penting bagi guru yang mengajar anak-anak yang lebih muda untuk fokus pada hal ini. Jika tidak, siswa akan tumbuh tanpa dorongan untuk mengeksplorasi kreativitas dan harga diri mereka.

3. Kerendahan Hati untuk Mempelajari Hal Baru

Penting untuk memastikan bahwa siswa yang masih sangat kecil tidak merasa malu untuk mengakui bahwa ia tidak tahu tentang sesuatu. Bahkan orang dewasa biasanya merasa malu ketika ia tidak tahu, namun berpura-pura tahu segalanya. Belajar sering kali membutuhkan pengakuan atas apa yang tidak kita ketahui, tindakan yang merendahkan hati namun transformatif.

H. Guthrie Chamberlain, III menulis di blognya Wisdom Trek dan mengutip perkataan CS Lewis: “Kerendahan hati bukanlah berpikir lebih rendah tentang dirimu sendiri, tetapi berpikir lebih sedikit tentang dirimu sendiri.”

Ia menyebutkan bahwa bersikap rendah hati adalah tanda kekuatan. Kebanyakan orang berpikir bahwa kerendahan hati menunjukkan kelemahan. Seseorang yang rendah hati memiliki kedamaian batinnya sendiri karena tidak ada yang perlu disembunyikan dari orang lain. Orang yang rendah hati adalah orang yang autentik.

Faktanya, setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda terhadap kesuksesan. Ada orang yang tetap rendah hati saat meraih kesuksesannya. Orang-orang seperti itu biasanya tidak melupakan siapa mereka sebelum meraih ketenaran.  

4. Inovasi melalui Uji Coba dan Kesalahan

Faktanya, sebagian besar terobosan terjadi setelah serangkaian percobaan dan kesalahan. Kegagalan mendorong kreativitas karena akan mendorong seseorang untuk berpikir di luar kotak.

Brendan Flattery, CEO Sage, penyedia perangkat lunak bisnis FTSE 100, menulis dalam artikelnya bahwa beberapa orang tua dan guru tidak membiarkan anak-anak mereka belajar dari kesalahan. Mereka tidak menyadari bahwa mereka mendorong anak-anak mereka untuk tidak gagal. Bahkan atasan menghukum karyawan mereka karena gagal.

Dia mengutip kutipan terkenal Thomas Edison sebelum akhirnya membuat penemuan revolusioner.

"Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak akan berhasil."

Edison membuktikan bahwa percobaan dan kesalahannya berkontribusi pada inovasinya yang luar biasa. Kutipan ini memang layak diingat setiap orang saat ia mencoba melakukan hal-hal baru.

Cara Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan

Keberanian untuk belajar dapat menuntun seseorang untuk mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Ini adalah tema yang sangat umum yang akan menggarisbawahi perubahan kekuatan ketahanan, pertumbuhan, dan tekad.

1. Kesempatan Belajar

Kegagalan sering kali menyoroti kesenjangan dalam pengetahuan atau strategi, yang berfungsi sebagai pelajaran untuk perbaikan. Kegagalan memberikan kejelasan tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak, serta memandu upaya di masa mendatang. Ed Brenegar telah belajar bahwa gagal dengan cepat adalah cara terbaik untuk mendapatkan hasil maksimal dari kegagalan. Gagal dengan cepat dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat sehingga akan membantu seseorang mempelajari cara terbaik untuk menangani masalah dalam menghindari kegagalan.

2. Membangun Ketahanan

Menghadapi kemunduran mengajarkan kegigihan dan kemampuan untuk beradaptasi di bawah tekanan. Ketahanan yang dipupuk melalui kegagalan dapat menghasilkan keyakinan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan. Dalam bukunya, “From Failure to Success: Everyday Habits and Exercises to Build Mental Resilience and Turn Failures Into Successes”, penulis buku terlaris Martin Meadows, menunjukkan definisi sebenarnya dari kegagalan dan metode konstruktif untuk menghadapinya. Meadows menulis tentang pengalaman hidupnya sendiri saat ia juga menghadapi beberapa kegagalan dalam membangun bisnis.

3. Membingkai Ulang Kegagalan

Seseorang yang memiliki keberanian untuk belajar dapat memandang kegagalan sebagai kemunduran sementara, bukan kekalahan permanen. Masih dalam buku Meadow, ia mengungkap berapa kali ia gagal dan terus berjuang dengan mempelajari kesalahan, alih-alih melakukan apa yang dikatakan motivator.

Kesimpulan

Kunci untuk mengubah kegagalan menjadi keberhasilan pada dasarnya adalah keberanian untuk belajar. Setiap orang harus memulai kebiasaan ini sejak dini, jadi sangat penting bagi semua anak untuk belajar dari kegagalan mereka. Diperlukan peran aktif dari orang tua dan guru agar anak-anak tetap percaya diri setelah melakukan kesalahan karena mereka dapat belajar dari kesalahan tersebut untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Comments are closed.