Loading
 
Skip to content
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang

 

Ringkasan

    

 

Kekuatan dari Kegagalan: Belajar untuk Bangkit Kembali dalam Pendidikan


"Jika Anda gagal, jangan pernah menyerah karena F.A.I.L berarti percobaan pertama dalam belajar." -A.P.J Abdul Kalam

Dalam beberapa tahun terakhir ini, satu hal yang telah diajarkan oleh para akademisi kepada kami adalah bagaimana merespons kegagalan secara positif dan fleksibel. Hal ini merupakan tanda kelemahan dalam lingkungan tradisional, namun sekarang, hal ini dipandang sebagai langkah menuju kesuksesan.

Namun, banyak siswa dan guru yang masih kesulitan menghadapi kegagalan secara positif. Hal ini berdampak pada motivasi dan produktivitas mereka. Jadi, kita akan membahas kekuatan kegagalan dan bagaimana pemangku kepentingan pendidikan dapat memanfaatkannya untuk keuntungan mereka. Jadi, teruslah membaca artikel ini.

Memahami Kegagalan dalam Konteks Pendidikan

John Dewey adalah seorang pembaharu pendidikan awal yang menjelaskan konsep kegagalan dalam lingkungan pendidikan dengan cara terbaik. Dia berkata, "Kegagalan adalah pelajaran. Orang yang berpikir akan belajar banyak dari kegagalannya dan juga dari keberhasilannya."

Bob Lenz, seorang guru di Envision School, selalu mengatakan kepada para guru bahwa ada 50 persen peluang untuk sukses dalam perencanaan pembelajaran mereka dan 100 persen peluang untuk belajar sesuatu darinya.

Namun, bagaimana cara siswa dan guru mengatasi kegagalan? Nah, jika seorang siswa gagal dalam tugas atau tugas apa pun, guru dapat memberi mereka umpan balik yang terperinci. Umpan balik tersebut dapat memberi tahu mereka di mana kesalahan mereka dan bagaimana mereka dapat mengarahkan pendekatan mereka ke jalan yang benar. Kegagalan mereka juga dapat membantu guru dalam menentukan strategi pengajaran baru untuk mengajar siswa tersebut.

Dampak Psikologis dari Kegagalan

Kegagalan memulai serangkaian peristiwa dan zat kimia dalam otak yang berdampak pada perasaan dan emosi kita. Ketika kita gagal, hormon kortisol dilepaskan di otak kita yang berdampak pada suasana hati dan motivasi.

Ketika seorang siswa atau guru gagal, mereka berpikir bahwa tujuan mereka sekarang semakin jauh dari mereka. Mereka merasa kurang mampu dan salah menilai bakat dan IQ mereka. Kegagalan meninggalkan bekas luka emosional pada diri mereka sehingga mereka mulai berpikir bahwa mereka adalah orang yang tidak berdaya dan harus menyerah pada tujuan mereka.

Hal lain yang tidak disadari oleh kegagalan adalah melumpuhkan diri kita sendiri. Di dalamnya, siswa dan guru berusaha menghindari kegagalan dengan mencari-cari alasan. Misalnya, siswa akan menghadiri pesta pada malam sebelum ujian untuk menimpakan semua kesalahan atas kegagalan pada pesta tersebut. Guru dapat mengalami gejala psikosomatis seperti sakit perut dan sakit kepala yang membuat mereka sulit berkonsentrasi. Jadi, mereka bisa menyalahkan rasa sakit atas kegagalan mereka.

Beberapa alasan utama dari rasa takut gagal adalah ekspektasi yang tidak realistis dari orang tua dan keluarga, kurangnya dukungan dari masyarakat dan institusi, masalah harga diri, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Manfaat Merangkul Kegagalan

Kesempatan Belajar

Jika Anda melihat kegagalan dari sudut pandang yang positif, Anda bisa belajar banyak darinya. Jika Anda fokus pada proses dan bukan pada hasil, hal ini akan membangun keterampilan pemecahan masalah dan kreativitas.

Untuk itu, Anda dapat merefleksikan kesalahan apa yang telah Anda lakukan, pelajaran apa yang telah Anda pelajari dalam perjalanan ini dan bagaimana Anda dapat menerapkannya di masa depan. Refleksi diri ini akan membangun pola pikir positif dan kepercayaan diri Anda. Mengidentifikasi pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan akan meningkatkan keterampilan inovasi Anda dan akan mendorong pembelajaran seumur hidup.

Pola Pikir Pertumbuhan

Buku Carol Dweck yang berjudul Mindset: The New Psychology of Successmemperkenalkan konsep pola pikir pertumbuhan dalam pendidikan. Maria Popova, pemilik situs web Brain Pickings, menemukan hubungan antara pola pikir bertumbuh dan kegagalan. Dia menyatakan:

"Pola pikir bertumbuh, di sisi lain, tumbuh subur dalam tantangan dan melihat kegagalan bukan sebagai bukti ketidakcerdasan, melainkan sebagai batu loncatan yang menggembirakan untuk bertumbuh dan mengembangkan kemampuan yang sudah ada."

Jika Anda melihat kegagalan sebagai cara untuk mencoba hal-hal baru dan mengalihkan pikiran Anda ke metode baru, ini akan memungkinkan Anda untuk memiliki pola pikir yang berkembang dalam hidup Anda. Hal ini akan meningkatkan keterampilan dan kecerdasan Anda seiring berjalannya waktu.

Manfaat Kesehatan

Ketakutan akan kegagalan dapat membuat sistem Anda stres sehingga menyebabkan sakit kepala, sakit perut, gugup, takut, dan nyeri. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik Anda. Namun, jika Anda menerima kegagalan, hal ini dapat meningkatkan suasana hati dan kepuasan Anda terhadap hidup Anda. Selain itu, hal ini terkait dengan kesehatan mental dan fisik.

Strategi bagi Siswa untuk Menghadapi Kegagalan

Derek Redmond menghadapi kegagalan yang traumatis ketika hamstringnya robek selama perlombaan lari 400 meter di Olimpiade 1992. Dia tidak pernah bisa berlari, tetapi dia tetap tangguh. Dia bangkit kembali dengan mengambil bagian dalam olahraga lain dan menjadi pembicara motivasi. Dia mengubah kariernya dan meraih kesuksesan dalam hidupnya.

Contoh ini menunjukkan bagaimana seorang siswa dapat mendekati kegagalan secara positif. Mengalihkan pola pikir Anda dari pikiran negatif ke pikiran positif dan menemukan cara lain untuk meraih kesuksesan adalah cara Anda dapat belajar dari kegagalan. Untuk itu, Anda harus memiliki keterampilan pemecahan masalah, pembelajaran mandiri, dan pola pikir yang berkembang.

Anda harus menganalisis proses Anda dan menemukan di mana letak kesalahan Anda. Elemen-elemen apa yang menyebabkan Anda gagal? Pelajari elemen-elemen tersebut dan manfaatkan untuk mendapatkan pendekatan yang sukses untuk mencapai tujuan Anda.

Strategi untuk Guru dan Pendidik

Trish Berg, seorang profesor manajemen di Heidelberg University di Tiffin, memberikan rencana FLEX untuk mengajarkan siswa tentang kegagalan.

"F" adalah singkatan dari "Failure Happens". Jadi, guru harus mengajarkan kepada siswa bahwa kegagalan adalah bagian dari kehidupan sehingga mereka tidak perlu berkecil hati karenanya. Guru harus memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk mencoba hal-hal baru dan menghadapi kegagalan. Mereka juga dapat menceritakan kisah orang-orang sukses yang menghadapi kegagalan dalam hidup mereka.

"L" adalah singkatan dari "Lean In". Setiap kali kegagalan datang, siswa mengalami emosi yang berbeda seperti rasa malu, sakit, dan malu. Guru harus mengajarkan kepada mereka bahwa merasakan emosi tersebut adalah hal yang wajar. Mereka harus memberikan dukungan dan dorongan untuk keluar dari emosi tersebut secara positif.

"E" adalah singkatan dari "Pilihlah respons yang positif". Di dalamnya, siswa harus keluar dari kegagalan dan melihat berbagai metode untuk mencapai tujuan mereka. Untuk itu, guru harus memberikan umpan balik yang positif atau konstruktif kepada siswa yang dapat mendorong mereka untuk mengatasi kegagalan mereka.

"X" adalah singkatan dari "X-ray". Ini berarti Anda harus transparan dengan siswa Anda tentang kegagalan Anda. Jika Anda menceritakan kegagalan Anda dan bagaimana Anda berhasil, hal ini akan memberikan motivasi kepada siswa untuk terus bergerak. Selain itu, Anda harus mendorong siswa Anda untuk selalu bersikap transparan tentang kegagalan mereka sehingga mereka dapat menerima dukungan dan bantuan dari guru, teman, atau keluarga mereka.

Peran Orang Tua dan Keluarga

Orang tua dan keluarga juga dapat mengikuti rencana FLEX untuk membantu anak-anak mereka dalam menghadapi kegagalan. Selain itu, Anda juga harus mendorong anak-anak Anda untuk membangun ketahanan dengan merayakan kemenangan kecil mereka, menyediakan lingkungan yang mendukung di rumah, dan mendorong pembicaraan diri yang positif. Pembicaraan diri yang positif ini akan memastikan bahwa siswa tidak berkutat pada emosi negatif yang dapat memengaruhi tingkat keberhasilan mereka.

Peran Alat dan Sumber Daya Digital

Para siswa dapat menggunakan forum komunitas online untuk bersandar. Mereka dapat terhubung dengan rekan-rekan mereka untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan bantuan dari mereka kapan pun mereka mau. Beberapa contoh forum komunitas digital adalah Padlet, Hive Index, Whatsapp Groups, dan platform media sosial lainnya.

Selain itu, ada berbagai pelacak kebiasaan dan alat manajemen proyek yang memungkinkan Anda untuk merencanakan kemajuan Anda dan melihat di mana letak kesalahan Anda. Beberapa contohnya adalah Trello, Asana, Forest, TickTick, dan Goalscape. Berbagai alat yang berbeda memungkinkan siswa dan guru untuk berbagi umpan balik seperti FinChat. Umpan balik positif ini dapat membantu mereka dalam mengatasi kegagalan.

Peran Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan harus memasukkan kurikulum pola pikir bertumbuh di ruang kelas mereka. Ini harus fokus pada proses siswa daripada produk akhir. Pembelajaran ini harus memiliki pertanyaan terbuka, penilaian diri, dan pembelajaran berbasis proyek sehingga siswa dapat mengambil risiko dan belajar dari kegagalan mereka. Sekolah harus menciptakan ruang yang aman di mana kesalahan harus dilihat sebagai kesempatan belajar, bukan sebagai hukuman. Mereka harus menyediakan semua sumber daya online dan bantuan yang dibutuhkan siswa dan guru dalam hal ini.

Untuk itu, lembaga pendidikan harus melatih para pengajarnya agar mereka dapat mengajarkan para siswa untuk menerima kegagalan dan juga memiliki sikap positif terhadap kegagalan tersebut.

Peran Lembaga Swadaya Masyarakat dan Pengusaha

LSM dapat memprakarsai berbagai program untuk orang tua, masyarakat, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya untuk mengajarkan mereka tentang pentingnya kegagalan dan bagaimana cara belajar darinya. Mereka dapat berkolaborasi dengan sekolah-sekolah yang berbeda untuk mengubah pola pikir mereka dan membantu mereka dalam melatih para guru.

Pengusaha dapat membangun berbagai alat teknologi yang dapat melacak kemajuan siswa dan guru. Algoritmanya dapat memberi mereka wawasan penting tentang kemajuan mereka dan cara meningkatkannya. Jenis alat bantu ini dapat membantu mereka untuk berhasil atau belajar dari kesalahan.

Kesimpulan

Ada sebuah kutipan terkenal dari J.K. Rowling: "Kegagalan itu sangat penting. Kita berbicara tentang kesuksesan sepanjang waktu. Kemampuan untuk menolak kegagalan atau memanfaatkan kegagalanlah yang sering kali membawa kita pada kesuksesan yang lebih besar." Kutipan ini menunjukkan pentingnya kegagalan bagi para pemangku kepentingan pendidikan dan bagaimana menerima kegagalan dapat menjadi landasan untuk meraih kesuksesan bagi semua orang. Jadi, Anda semua harus menerapkan strategi yang telah kita bahas di blog ini untuk mendapatkan keuntungan dari kegagalan Anda.

Published inArtikel

Comments are closed.