Daftar Isi
- Manfaat Kolaborasi Online
- Untuk Mahasiswa
- Untuk Guru
- Untuk Orang Tua dan Tutor
- Untuk Administrator Sekolah
- Alat dan Platform untuk Kolaborasi Online
- Alat Komunikasi
- Platform Pembelajaran Kolaboratif
- Alat Pembuatan dan Berbagi Konten
- Perangkat Lunak Pendidikan Khusus
- Strategi untuk Kolaborasi Online yang Efektif
- Menciptakan Lingkungan Online yang Inklusif
- Menetapkan Pedoman dan Harapan yang Jelas
- Memanfaatkan Teknik Kolaborasi yang Berbeda
- Peserta Pendukung dan Pelatihan
- Studi Kasus dan Kisah Sukses
- Tantangan dan Solusi
- Tantangan Teknis
- Tantangan Keterlibatan
- Masalah Privasi dan Keamanan
- Kesimpulan
Karena Covid 19, semua pendidik dan siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh selama dua tahun. Mereka tidak bisa berkolaborasi secara fisik dan terpaksa mengandalkan kolaborasi online. Jadi, mereka menggunakan alat bantu online yang berbeda untuk kolaborasi siswa-guru dan kolaborasi siswa-siswa.
Awalnya, para pendidik dan siswa percaya bahwa pembelajaran jarak jauh ini akan menyebabkan isolasi. Namun setelah beberapa hari menjalani pembelajaran jarak jauh, di Twitter, banyak pendidik yang berbagi bahwa komunitas adalah kekuatan. Tidak peduli apakah itu secara online atau fisik, kolaborasi online ini membantu mereka dalam melewati fase sulit Covid 19.
Kini, kolaborasi online telah menjadi bagian dari pendidikan untuk memfasilitasi siswa difabel dan mereka yang berada di daerah terpencil. Kolaborasi online membantu mereka untuk mengakses pengetahuan dan juga meningkatkan tingkat pencapaian mereka.
Namun, untuk mencapai komunitas atau kolaborasi online yang sukses, para pemangku kepentingan pendidikan perlu mengambil langkah-langkah tertentu dan menerapkan strategi khusus. Artikel ini akan membahasnya secara rinci.
Manfaat Kolaborasi Online
Untuk Mahasiswa
Berbagai peneliti telah membuktikan bahwa ada korelasi positif antara pembelajaran kolaboratif dan prestasi siswa. Karena, alat bantu online memungkinkan siswa untuk berkomunikasi satu sama lain, berbagi informasi, dan mengerjakan proyek kapan pun mereka mau. Fleksibilitas penggunaan alat bantu online menumbuhkan disiplin diri dan keterampilan manajemen waktu. Anda dapat membangun komunitas dengan berbagai pelajar seperti Anda dari seluruh dunia untuk mendapatkan motivasi dari mereka.
Untuk Guru
Alat kolaboratif online memastikan bahwa Anda memberikan umpan balik yang tepat waktu kepada siswa. Hal ini dapat membantu mereka dalam perjalanan belajar mandiri. Selain itu, para guru dapat menerapkan alat dan strategi pengajaran baru di kelas mereka. Mereka juga dapat membangun komunitas di mana rekan-rekan yang berbeda dapat berbagi pengetahuan. Mereka juga dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan para siswa untuk memecahkan masalah mereka. Mereka juga dapat melacak kemajuan murid mereka melalui berbagai alat online.
Untuk Orang Tua dan Tutor
Pembelajaran dan kolaborasi online menghemat banyak waktu bagi anak-anak. Mereka tidak perlu sering bepergian untuk belajar dan berkolaborasi. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya sehingga mereka dapat menghabiskan waktu berkualitas dengan orang tua mereka. Selain itu, pembelajaran online memungkinkan orang tua untuk melacak kemajuan anak-anak mereka dan mengatasi masalah pendidikan mereka secara efektif.
Untuk Administrator Sekolah
Administrator sekolah dapat menggunakan alat bantu online untuk mengotomatiskan banyak tugas manajemen. Hal ini dapat memberikan mereka waktu luang dan pekerjaan akan selesai tanpa kesalahan. Selain itu, berbagai statistik membuktikan bahwa kelas online lebih hemat biaya daripada kelas fisik. Jadi, setiap jenis sekolah dapat melakukan kolaborasi virtual dibandingkan kolaborasi tradisional.
Alat dan Platform untuk Kolaborasi Online
Pilihan alat bantu dan platform untuk kolaborasi online memiliki dampak yang besar. Jadi, Anda harus memilih alat bantu yang efisien dan memungkinkan komunikasi sinkron dan asinkron.
Alat Komunikasi
Kolaborasi online mencakup konferensi video, manajemen tugas, berbagi dokumen, dan pengiriman pesan secara real-time. Jadi, Anda memerlukan alat komunikasi yang efektif untuk memenuhi tujuan ini.
Untuk ini, ada berbagai platform seperti Zoom, Trello, Slack, dan Google Workspace. Anda dapat melakukan konferensi video langsung di platform ini bersama dengan mengobrol dan berbagi umpan balik.
Platform Pembelajaran Kolaboratif
Guru dapat menggunakan berbagai platform untuk membuat pembelajaran menjadi interaktif dan menarik. Mereka dapat berbagi visual yang menarik, presentasi, kuis, permainan, survei, dan video dengan siswa mereka sehingga mereka dapat terlibat dan belajar.
Untuk tujuan ini, mereka dapat menggunakan berbagai alat bantu seperti Learning Studio untuk membuat kursus dan kelas online yang menarik. Mereka dapat berinteraksi dengan murid-muridnya melalui Google Classroom, Edmodo, atau Blackboard.
Alat Pembuatan dan Berbagi Konten
Penelitian pada tahun 2020 menemukan bahwa siswa yang menggunakan media sosial lebih berorientasi pada penelitian, dinamis, dan kreatif. Mereka memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan kolega dan rekan-rekan mereka karena mereka dapat berbagi dan membuat konten di dalamnya.
Contoh terbaik di sini adalah Padlet. Ini adalah aplikasi berbasis web di mana guru dan siswa dapat menulis posting di dinding virtual dan orang lain dapat berbagi wawasan tentangnya.
Perangkat Lunak Pendidikan Khusus
Ada berbagai perangkat lunak pendidikan yang dapat diintegrasikan oleh administrasi sekolah ke dalam Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) mereka. Dari perangkat lunak ini, siswa dapat mempelajari mata pelajaran dan keterampilan baru serta meningkatkan keterampilan dan informasi yang sudah ada.
Beberapa contohnya adalah Khan Academy, Coursera, dan DigitalDefynd.
Strategi untuk Kolaborasi Online yang Efektif
Menciptakan Lingkungan Online yang Inklusif
Hal pertama yang harus dilakukan oleh administrasi sekolah adalah memastikan bahwa alat bantu online dapat diakses oleh semua orang. Untuk itu, mereka harus menggunakan alat bantu gratis untuk kolaborasi online atau membeli langganan untuk guru dan siswa.
Selain itu, mereka harus membantu siswa dan guru dalam mempelajari alat bantu online yang akan mereka gunakan untuk berkolaborasi.
Menetapkan Pedoman dan Harapan yang Jelas
Guru harus mengembangkan peraturan dan panduan yang jelas untuk siswa di kelas online. Ketika rekan kerja berkolaborasi, mereka harus memberikan peran yang tepat satu sama lain.
Sebagai contoh, seorang guru di LinkedIn mengatakan bahwa mereka telah memberikan panduan kepada siswanya bahwa mereka harus berpura-pura hadir secara langsung di ruang kelas virtual. Ini berarti tidak ada obrolan sampingan dan tetap aktif dalam diskusi kelas.
Memanfaatkan Teknik Kolaborasi yang Berbeda
Untuk meningkatkan produktivitas siswa, guru harus menggunakan teknik kolaborasi yang berbeda. Ini mencakup pembelajaran sinkron (melakukan percakapan online secara langsung) atau pembelajaran asinkron (membiarkan siswa belajar dengan kecepatan mereka sendiri).
Agar siswa tetap aktif, guru dapat menggunakan survei, forum diskusi, dan grup. Untuk membuat komunitas yang kuat, mereka dapat menggunakan proyek kelompok atau teknik kolaborasi peer review.
Peserta Pendukung dan Pelatihan
Ketika siswa dan guru berada dalam mode kolaborasi online, administrasi harus menerima umpan balik dari mereka sesekali. Mereka harus mengatasi masalah mereka, memberikan sumber daya untuk menyelesaikan masalah mereka dan membuat kolaborasi menjadi lebih baik dengan menambahkan lebih banyak alat bantu sederhana di LMS mereka.
Studi Kasus dan Kisah Sukses
Ada berbagai platform online seperti iEarn yang menghubungkan siswa dan pengajar di seluruh dunia dengan tema tertentu. Mereka berkolaborasi secara online dalam berbagai proyek, tugas, dan forum diskusi untuk mempelajari berbagai isu dan topik global.
Selain itu, Purdue University menawarkan Online Writing Lab (OWL) di mana para mahasiswa mengirimkan karya mereka untuk ditinjau oleh rekan sejawat. Mereka mendapatkan umpan balik yang konstruktif dari teman sekelas, mengembangkan pemikiran kritis, dan meningkatkan keterampilan menulis melalui program ini.
Tantangan dan Solusi
Tantangan Teknis
Siswa dapat menghadapi berbagai tantangan teknis dalam kolaborasi online. Hal ini termasuk kegagalan peralatan, masalah internet, atau masalah alat yang membuat kursus tidak dapat diakses.
Untuk itu, institut harus memiliki tim teknologi dan sistem dukungan khusus untuk siswa. Guru juga harus merancang cara alternatif bagi siswa untuk mengakses materi dan diskusi kelas online jika mereka mengalami masalah internet sementara. Sebagai contoh, instruktur dapat merekam kelas streaming langsung dan membagikannya kepada siswa melalui email.
Tantangan Keterlibatan
Pembelajaran online dapat menghadapi tantangan keterlibatan karena adanya gangguan digital, kurangnya motivasi, kecemasan dalam menggunakan alat baru, kesulitan dalam memahami instruksi, dan perasaan yang berlebihan pada siswa.
Jadi, guru harus memberi mereka perancah untuk mengajarkan keterampilan baru dan menyesuaikan diri di lingkungan baru. Untuk itu, mereka dapat melacak forum diskusi untuk memastikan semua orang berinteraksi. Mereka dapat membuat materi kelas mereka menjadi interaktif dan memberikan dukungan kepada siswa kapan pun mereka mau.
Masalah Privasi dan Keamanan
Alat-alat online dapat membahayakan privasi siswa, menyebabkan data mereka bocor, menyerang ruang pribadi mereka dan menyebabkan berbagai masalah privasi.
Untuk itu, lembaga pendidikan harus memberikan pengetahuan yang tepat tentang menjaga privasi kepada siswa dan guru. Selain itu, mereka harus menambahkan perangkat lunak keamanan yang tangguh ke perangkat lunak pendidikan mereka. Dengan itu, mereka harus menggunakan alat yang memiliki kebijakan privasi dan keamanan yang tinggi.
Kesimpulan
Singkatnya, kolaborasi online menjadi masa depan pendidikan. Karena mudah diakses, terjangkau, fleksibel, dan produktif. Di masa depan, kecerdasan buatan akan meningkatkan fitur dan produktivitas ruang kelas virtual. Jadi, para pemangku kepentingan pendidikan harus mengintegrasikan kolaborasi online di dalam institusi dan kurikulum mereka untuk membantu para siswa berkembang.
Comments are closed.