Loading
 
Skip to content
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang

 

Ringkasan

    

 

Mengintegrasikan Perangkat Digital dalam Pengajaran Humaniora


Mellon Foundation menyatakan bahwa pendidikan humaniora sangat penting bagi "masyarakat dalam pelestarian dan kurasi budaya". Mereka memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan demokrasi di masyarakat melalui pemikiran kritis, keterampilan komunikasi, dan evaluasi ide.

Hal ini memberikan banyak tekanan bagi para guru humaniora. Mereka harus melakukan pekerjaan mereka dengan cara terbaik untuk mempromosikan humaniora di masyarakat.a Untuk itu, mereka harus menggunakan metode pengajaran modern yang mencakup pengintegrasian alat digital di dalam kelas dan kurikulum.

Mengenai hal ini, Josh Macht, pejabat inovasi di Universitas Harvard, menyatakan bahwa "Kita harus mengembangkan tidak hanya keterampilan teknis untuk membangun teknologi yang lebih baik, tetapi juga alasan moral dan etika untuk memandu bagaimana masyarakat menggunakannya."

Jadi, ini berarti bahwa guru humaniora harus mengintegrasikan alat digital di dalam kelas untuk mengembangkan keterampilan lunak pada siswa dan juga untuk mengajari mereka penggunaan teknologi yang efektif dan bermoral. Mereka percaya bahwa dengan cara ini, seorang siswa dapat membuat perubahan positif dalam masyarakat karena mereka akan tahu bagaimana berinteraksi secara efektif dengan dunia di era teknologi ini.

Dalam blog ini, kami akan membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan humaniora digital yang harus diketahui oleh para pemangku kepentingan pendidikan.

Manfaat Alat Bantu Digital dalam Bidang Humaniora

Mengapa kita harus menambahkan alat bantu digital ke dalam mata pelajaran humaniora? Nah, ada banyak alasan untuk itu. Tetapi, kami hanya akan membahas sebagian saja.

Pengalaman Belajar yang Ditingkatkan

Guru dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dengan menerapkan alat bantu digital. Ini berarti mereka dapat menambahkan pemikiran kritis, pembelajaran mandiri, manajemen waktu, komunikasi, dan keterampilan lunak lainnya dalam kehidupan siswa mereka dengan bantuan alat digital. Selain itu, mereka dapat membuat ruang kelas menjadi interaktif dan dipimpin oleh siswa yang dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri mereka.

Misalnya, PHD. Mahasiswa Christina Katopodis menambahkan "karaoke digital" ke dalam kelasnya. Di dalamnya, ia memainkan musik di dalam kelas dan para siswa mendiskusikan tema-tema musik tersebut dan bagaimana mereka dapat memahami liriknya. Guru lain menjelaskan bahwa ia menggunakan proyektor untuk mengajari siswa cara mengoreksi. Dia menunjukkan layarnya pada proyektor dan mengoreksi konten sementara para siswa melihat bagaimana dia melakukannya.

Jadi, jenis kegiatan ini meningkatkan pengalaman belajar siswa dan memungkinkan mereka untuk bereksperimen dengan dunia di sekitar mereka.

Aksesibilitas dan Inklusivitas

Alat bantu digital juga memungkinkan siswa dengan ketidakmampuan belajar untuk terlibat di dalam kelas dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka. Para peneliti yang berbeda percaya bahwa alat bantu ini memungkinkan siswa untuk mempelajari keterampilan baru dan melewati area kesulitan dengan mudah.

Sebagai contoh, ada prediksi kata atau alat pemeriksa tata bahasa dan ejaan. Mereka dapat membantu anak-anak yang memiliki masalah dalam menulis. Analisis dari 25 peneliti mengatakan bahwa prediksi kata menunjukkan peningkatan kualitas komposisi dan kefasihan kata pada anak-anak dengan ketidakmampuan belajar.

Keterlibatan dan Motivasi

Alat-alat digital dapat memungkinkan guru untuk membuat ruang kelas berpusat pada siswa. Pergeseran di ruang kelas ini membuat para siswa bersemangat dan mereka lebih antusias untuk berpartisipasi dan belajar satu sama lain.

Misalnya, berbagai aplikasi permainan interaktif seperti Quizlet dapat membantu siswa menilai apa yang mereka pelajari dalam bentuk permainan. Guru dapat menggunakan lagu dan video di dalam kelas untuk mengajar siswa. Sebagai contoh, alih-alih mengajarkan mereka tentang sejarah dari buku, guru dapat mengambil video apa pun yang berkaitan dengan peristiwa bersejarah tersebut dari YouTube. Menonton video tersebut di dalam kelas dan mendiskusikannya dapat menjadi hal yang menarik bagi para siswa.

Alat Digital Utama untuk Pendidikan Humaniora

Ada berbagai jenis alat bantu digital untuk mengajar mata pelajaran humaniora.

Perangkat Lunak dan Aplikasi Pendidikan

Ada banyak alat, permainan online, dan perangkat lunak yang dapat digunakan dengan mudah oleh para guru dan siswa humaniora. Sebagai contoh, ada alat distribusi eBook, Z-Epub yang dapat digunakan oleh para guru untuk memberikan tugas kepada para siswa untuk menulis eBook literatur klasik apa pun. Kemudian, karya eBook terbaik dapat didistribusikan melalui platform ini.

Selain itu, ada berbagai alat bantu penulisan seperti Hemingway Editor dan Grammarly untuk menulis, mengedit, dan mengoreksi artikel. Ada alat permainan interaktif seperti Walden untuk mengajarkan berbagai aspek mata pelajaran humaniora. Platform pendidikan yang berbeda dapat mengajarkan bahasa. Sebagai contoh, Babbel dapat membantu dalam mempelajari bahasa melalui berbagai metode.

Sumber Daya dan Perpustakaan Online

Anda bisa menemukan banyak sekali perpustakaan dan sumber daya online yang gratis maupun berbayar. Sebagai contoh, Kindle berisi banyak eBook berbayar tentang berbagai subjek. Namun, Anda juga dapat menemukan eBook gratis di Google Books. Demikian pula, ada ResearchGate dan JSTOR untuk mendapatkan akses ke publikasi akademis dan tesis.

Berbagai alat bantu seperti Learning Studio AI dapat membantu guru dalam membuat kursus online untuk siswa. Selain itu, terdapat berbagai komunitas dan forum online di mana para siswa dapat berinteraksi dan belajar satu sama lain.

Strategi Implementasi untuk Pemangku Kepentingan yang Berbeda

Guru

Spesialis humaniora digital, Hannah Jacobs, mengatakan bahwa seorang guru humaniora harus mengetahui di mana mereka harus menggunakan alat bantu digital dan di mana mereka tidak boleh menggunakannya. Mereka harus belajar bagaimana menerapkan alat bantu digital secara efektif di dalam kelas yang benar-benar bermanfaat bagi para siswa. Jadi, mereka harus diberikan pelatihan mengenai hal itu.

Siswa

Mahasiswa dapat menggunakan kursus online, permainan interaktif, Google, dan platform penelitian lainnya untuk belajar mandiri di rumah. Mereka harus menyelesaikan proyek mereka secara kreatif dan unik dengan bantuan alat.

Perpustakaan

Perpustakaan harus memberikan akses kepada siswa dan guru ke semua alat dan platform digital yang mereka butuhkan untuk belajar. Untuk itu, perpustakaan harus memiliki tempat khusus teknologi di perpustakaan.

Orang tua dan tutor

Orang tua harus mendorong siswa untuk menggunakan alat bantu digital untuk belajar. Selain itu, mereka juga harus memantau penggunaan alat untuk memastikan bahwa anak mereka mendapatkan manfaat positif yang maksimal.

Desainer Instruksional

Perancang instruksional harus mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum dengan memastikan bahwa alat bantu dan sumber daya online selaras dengan tujuan utama kurikulum.

Administrator Sekolah

Pengelola sekolah harus menyediakan ruang kelas dan perpustakaan yang terintegrasi dengan teknologi untuk siswa dan guru. Selain itu, mereka juga harus memberikan pelatihan penting kepada para guru.

Pengembang Perangkat Lunak Pendidikan

Peneliti Rosemarie Garland-Thomson menyatakan bahwa para pengembang perangkat lunak melupakan para penyandang disabilitas belajar ketika membuat alat dan perangkat lunak apa pun. Jadi, pengembang harus fokus pada audiens ini ketika membuat alat bantu edukasi yang baru dan lebih baik.

Peneliti Pendidikan

Mereka harus meneliti berbagai metodologi dan kiat-kiat yang berbeda tentang bagaimana mengimplementasikan alat teknis ke dalam kelas dengan cara yang efektif.

Lembaga Swadaya Masyarakat

Mereka dapat meningkatkan kesadaran tentang alat digital di masyarakat dan dapat berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk menyediakan dana bagi mereka.

Pengusaha

Mereka dapat mendanai pembuatan perangkat lunak dan alat pendidikan. Selain itu, mereka dapat memasarkan berbagai alat inovatif dan mendapatkan banyak keuntungan darinya.

Pelatihan Ulang Para Profesional

Pengusaha dapat melatih kembali para profesional mereka dengan mengajari mereka cara menerapkan berbagai alat AI di bidangnya. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas mereka.

Studi Kasus dan Kisah Sukses

Guru SD Courteney Sears mengajar murid-murid kelas dua tentang Puerto Rico dan Badai Maria. Para siswa menulis opini tentang hal tersebut di dalam kelas. Kemudian, para siswa merancang penggalangan dana dan merekam video opini tertulis mereka tentang mengapa setiap orang harus menyumbangkan uang. Mereka membagikannya kepada orang-orang di sekitar mereka dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 300 dolar.

Kisah sukses ini memberi tahu kami bagaimana para siswa dapat belajar tentang dunia di sekitar mereka, mengembangkan empati, dan menggunakan alat untuk membuat perubahan di dunia.

Tantangan dan Solusi

Hambatan Umum

Menerapkan alat digital dalam dunia pendidikan bukanlah tugas yang mudah. Guru dapat menghadapi banyak kendala seperti resistensi dari siswa terhadap pendekatan baru, rendahnya dana untuk mengintegrasikan perangkat teknologi dalam pendidikan, dan kurangnya pelatihan untuk mengajarkan perangkat tersebut.

Strategi untuk Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi masalah ini, guru harus secara bertahap menambahkan alat digital di ruang kelas agar siswa tidak kewalahan. Selain itu, mereka juga harus mengadakan berbagai seminar dan ceramah yang berkaitan dengan pentingnya alat digital di bidang pendidikan untuk memotivasi para siswa untuk menggunakannya.

Guru dapat menggunakan berbagai sumber daya dan alat bantu online gratis untuk mengajar siswa jika mereka memiliki masalah pendanaan. Sekolah dapat berkolaborasi dengan LSM untuk pendanaan dan mengajari guru-guru tentang penggunaan alat digital.

Tren dan Inovasi Masa Depan

Kecerdasan buatan, Augmented Reality, dan Virtual Reality adalah masa depan humaniora digital. AI akan mengotomatiskan banyak tugas untuk guru seperti membuat kursus, membuat lembar kerja, merancang kurikulum, menilai siswa, dan banyak tugas lainnya. Hal ini dapat menghemat waktu mereka untuk fokus pada pertumbuhan pribadi mereka dan menerapkan metode pengajaran baru di kelas. AG and VR will also help in saving a lot of funds as students can visit a lot of places from the comfort of their classroom.

Hal ini menjadi hal yang umum sehingga para guru dan siswa dapat menggunakannya untuk keuntungan mereka.

Kesimpulan

Humaniora digital adalah masa depan para mahasiswa karena mempersiapkan mereka untuk menghadapi beragam tempat kerja di abad ke-21. Berbagai penelitian dan studi kasus telah menunjukkan bahwa hal ini meningkatkan pembelajaran dan menambah aspek positif pada kepribadian siswa. Jadi, semua pemangku kepentingan pendidikan harus merangkul dan mempromosikan integrasi alat digital dalam pendidikan humaniora demi masa depan yang cerah bagi para siswanya.

Published inArtikel

Comments are closed.