Loading
 
Skip to content
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang
  • Lang

 

Ringkasan

    

 

Menumbuhkan Pola Pikir Pertumbuhan: Rahasia Pendidik Berkinerja Tinggi


Bayangkan dua siswa kelas menengah, Sara dan Nolan, yang sedang mengerjakan soal aljabar. Sara mencoba mengerjakan soal-soal latihan namun gagal total. Dia merasa kalah dan berpikir, "Aljabar bukan keahlian saya, jadi saya tidak akan melakukannya." Di sisi lain, Nolan mencoba melakukan aljabar tetapi tidak dapat memahaminya. Namun, ia berpikir, "Saya harus terus mencoba sampai saya memahaminya." Setelah awalnya frustrasi dan berjuang, dia berhasil.

Ini bukan cerita fiksi, namun menceritakan perbedaan antara pertumbuhan dan pola pikir yang tetap yang diperkenalkan oleh Carol Dweck. Sekarang, Anda pasti ingin tahu apa itu pola pikir pertumbuhan. Nah, artikel ini akan menjelaskan konsep growth mindset dan pentingnya bagi para pendidik dan komunitas pendidikan secara detail.

Memahami Pola Pikir Pertumbuhan

Pola pikir bertumbuh adalah keyakinan bahwa kecerdasan dan keterampilan dapat diasah seiring berjalannya waktu melalui ketekunan, strategi, kerja keras, dan pembelajaran yang berkelanjutan. Ini adalah kebalikan dari pola pikir tetap yang percaya bahwa keterampilan dan kecerdasan adalah bawaan dan Anda tidak dapat meningkatkannya. Contoh Sara di atas menjelaskan pola pikir tetap dan contoh Nolan menjelaskan pola pikir berkembang.

Konsep pola pikir bertumbuh ini diciptakan oleh psikolog Carol Dweck yang tertarik pada sikap siswa ketika mereka gagal. Pada tahun 1980-an, ia melakukan eksperimen selama satu tahun di sebuah sekolah menengah pertama. Setelah satu tahun, ia menemukan bahwa beberapa siswa bangkit kembali setelah kegagalan tersebut, tetapi ada juga yang menjadi sangat terpukul. Mereka yang bangkit kembali memiliki pola pikir yang berkembang.

Para ahli saraf yang berbeda juga meneliti plastisitas otak dan menemukan bahwa kerja keras, pembelajaran terus menerus, dan ketangguhan dapat meningkatkan kekuatan sel saraf dan membuat koneksi saraf baru di otak yang meningkatkan kekuatan.

Mereka juga menemukan bahwa kami dapat mengubah pola pikir siswa. Sebagai contoh, beberapa peneliti melakukan penelitian di mana mereka mengajarkan tentang pola pikir pertumbuhan kepada siswa kelas 7. Setelah itu, mereka melihat peningkatan dalam nilai matematika mereka.

Jadi, pola pikir bertumbuh mendorong pembelajaran kolaboratif, memaksimalkan produktivitas, dan menambah kecintaan terhadap pembelajaran seumur hidup pada siswa.

Pendidik Berkinerja Tinggi dengan Pola Pikir Berkembang

Pendidik yang memiliki pola pikir bertumbuh dapat membantu para siswanya dalam mengembangkan pola pikir ini dalam kehidupan mereka. Beberapa ciri-ciri pendidik yang memiliki pola pikir bertumbuh adalah:

Mendorong Iklim yang Mendukung di Ruang Kelas

Para pendidik ini memastikan adanya iklim yang positif dan mendukung di dalam kelas, di mana para siswa saling berbagi informasi dan pendapat mereka dihargai. Para pendidik ini menghargai usaha setiap siswa dan mendorong mereka untuk tumbuh dan belajar.

Jangan Pernah Takut Gagal

Para pendidik ini tidak khawatir bahwa siswa mereka akan gagal dalam tugas tertentu. Mereka menekankan pada usaha, pengambilan risiko dan perjalanan daripada hasil.

Berikan Umpan Balik yang Konstruktif

Para pendidik ini memastikan untuk memberikan umpan balik terperinci kepada para siswa yang membahas berbagai bidang pertumbuhan mereka. Umpan balik mereka berfokus pada perjuangan para siswa, bukan pada hasilnya. Mereka juga menekankan kerja keras dan usaha saat memuji.

Rayakan kemenangan para Siswa

Untuk mengapresiasi siswa dan mendorong mereka untuk terus belajar, para pendidik merayakan setiap kemenangan siswa mereka.

Bahasa dan Aktivitas Pola Pikir Pertumbuhan

Mereka menggunakan bahasa pola pikir pertumbuhan setiap hari. Sebagai contoh, menggunakan kata "namun" dalam kalimat dapat membuatnya menjadi bahasa pola pikir pertumbuhan. Contohnya adalah "Anda belum bisa melakukannya, tetapi jika Anda terus berjuang, Anda pasti bisa."

Berbagai kegiatan berpikir kritis, proyek kelompok, dan pembelajaran berbasis proyek dapat mendorong pola pikir yang berkembang pada siswa. Jadi, para guru ini fokus pada hal tersebut.

Strategi untuk Menumbuhkan Pola Pikir Berkembang pada Siswa dan Guru

Pengembangan Profesional

Para guru harus diberikan sumber daya, lokakarya, dan pelatihan yang tepat untuk menerapkan pola pikir bertumbuh dalam kehidupan mereka dan murid-murid mereka. Mereka harus dibekali dengan materi dan teknologi yang sangat penting bagi pertumbuhan mereka dan anak mereka.

Guru juga harus melakukan kegiatan refleksi diri untuk merenungkan kesalahan mereka dan belajar dari kesalahan guru lain. Ini akan membantu mereka untuk berkembang.

Praktik di Ruang Kelas

Guru harus melakukan berbagai aktivitas pola pikir bertumbuh di dalam kelas. Mereka dapat menemukannya di berbagai alat atau platform online seperti Khan Lab. Selain itu, mereka harus mendorong siswa mereka, tidak pernah membandingkan mereka dengan orang lain, membuat kelas berpusat pada siswa, memberi tahu mereka tentang pola pikir yang berkembang, mempromosikan pengetahuan tentang kegiatan metakognitif, dan memberi mereka ruang untuk belajar mandiri.

Keterlibatan Orang Tua

Penelitian menunjukkan bahwa orang tua memiliki dampak pada pola pikir anak-anak mereka. Jadi, mereka harus memuji usaha mereka, menyediakan sumber daya untuk memahami pola pikir pertumbuhan mereka, dan tidak menghukum mereka karena melakukan kesalahan. Selain itu, mereka juga harus membantu anak-anak dalam menggunakan emosi positif mereka dalam belajar.

Alat dan Sumber Daya

Platform yang berbeda menyediakan kursus online yang berbeda atau bantuan kepada siswa dan guru dalam perjalanan ini. Salah satu contohnya adalah Code Academy. Guru atau orang tua dapat menggunakannya untuk mengajari anak-anak topik pengkodean yang sulit dan mendorong mereka untuk melakukan latihan yang berbeda dengan melakukan pembelajaran mandiri dan menerima kegagalan dalam perjalanan. Selain itu, terdapat lab Teachify yang dapat membantu para guru dalam membuat aktivitas pola pikir bertumbuh berdasarkan kurikulum dengan mudah.

Pola Pikir Pertumbuhan untuk Peran yang Berbeda

Siswa: Jika siswa tidak berkecil hati dengan kegagalan mereka, mereka dapat meningkatkan nilai mereka, mempelajari keterampilan tingkat lanjut, dan menjadi pembelajar seumur hidup.

Guru: Guru harus terus berfokus pada bahasa dan kegiatan yang berpola pikir pertumbuhan untuk menumbuhkan produktivitas pada siswa mereka.

Perpustakaan dan Pustakawan: Perpustakaan dapat memiliki sumber daya online dan buku-buku tentang pola pikir bertumbuh yang memungkinkan siswa untuk mempelajarinya.

Orang tua dan tutor: Mereka juga memungkinkan anak-anak bereksperimen dengan hal-hal baru, memberi mereka sumber daya dan memungkinkan mereka untuk belajar dari kesalahan mereka.

Desainer Instruksional: Mereka harus menambahkan kegiatan pola pikir pertumbuhan dan strategi metakognitif ke dalam kurikulum.

Administrator Sekolah: Mereka harus memberikan pelatihan profesional kepada para guru dan mengizinkan para siswa untuk mengakses sumber daya pola pikir pertumbuhan.

Pengembang Perangkat Lunak Pendidikan: Mereka harus merancang perangkat lunak mereka dengan cara yang dapat menumbuhkan kecintaan untuk belajar pada siswa.

Peneliti Pendidikan: Mereka harus mempelajari strategi pola pikir pertumbuhan saat ini dan menganalisis strategi mana yang berhasil dan mana yang perlu diperhatikan.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Pengusaha: Mereka juga harus memulai beberapa lokakarya dan pusat komunitas yang melibatkan kegiatan pola pikir pertumbuhan.

Tantangan dan Solusi

Hambatan Umum

Guru dapat ditekan untuk menyelesaikan kurikulum tepat waktu sehingga mereka tidak fokus pada kegiatan pola pikir bertumbuh. Atau, mereka dapat menghadapi perlawanan dari siswa yang memiliki pola pikir yang tetap.

Guru dan siswa juga dapat mulai mempertanyakan nilai mereka dan memiliki rasa takut akan kegagalan atau tantangan baru.

Mengatasi Hambatan

Guru harus memulai dengan kegiatan-kegiatan kecil agar siswa terbiasa dan tidak lagi menolak. Selain itu, mereka harus memiliki percakapan tentang pola pikir pertumbuhan bersama dengan contoh-contoh orang sukses dengan siswa mereka. Guru juga dapat memberikan contoh perjuangan mereka agar para siswa termotivasi.

Kesimpulan

Pada akhirnya, ada kutipan dari Ralph Waldo Emerson:

"Satu-satunya orang yang ditakdirkan untuk menjadi Anda adalah orang yang Anda putuskan untuk menjadi." Jadi, pola pikir bertumbuh sangat penting untuk produktivitas dan menjadikan kita orang yang kita inginkan. Kita semua harus memainkan peran kita dalam menerapkan strategi pola pikir bertumbuh pada siswa. Anda semua bisa mendapatkan akses ke berbagai kursus online yang berkaitan dengan pola pikir pertumbuhan untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Published inArtikel

Comments are closed.