Daftar Isi
- Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek
- Untuk Mahasiswa
- Untuk Guru
- Untuk Orang Tua dan Tutor
- Untuk Administrator Sekolah
- Untuk Perpustakaan dan Pengembang Perangkat Lunak Pendidikan
- Untuk Peneliti Pendidikan
- Untuk Lembaga Swadaya Masyarakat dan Pengusaha
- Strategi Implementasi
- Perencanaan dan Desain
- Alokasi Sumber Daya
- Peran Guru dan Desainer Instruksional
- Melibatkan Orang Tua dan Masyarakat
- Penilaian dan Evaluasi
- Tantangan dan Solusi
- Tantangan Umum
- Solusi Potensial
- Penelitian tentang PBL
- Kesimpulan
Dunia terus berkembang, begitu pula dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di dalamnya. Orang abad ke-21 harus memiliki kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, dan keterampilan analitis lainnya yang sangat penting untuk berkembang di tempat kerja. Jadi, lembaga pendidikan harus mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi dunia baru ini.
Untuk itu, mereka dapat memperkenalkan pembelajaran berbasis proyek (PBL) di dalam kelas. Ini adalah pendekatan yang dipimpin oleh siswa di mana mereka ditugaskan proyek yang berbeda. Proyek-proyek ini tidak seperti proyek biasa. Namun, mereka adalah orang-orang yang memungkinkan anak-anak untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuan merek Mereka bisa menjadi kreatif dan dapat mengambil pendekatan yang berbeda untuk menyelesaikan proyek.
Organisasi Arch for Kids mendefinisikannya sebagai "belajar dengan melakukan". Prinsip-prinsip inti dari PBL adalah pertanyaan-pertanyaan yang kompleks dan bersifat terbuka dengan pendekatan dan materi yang berbeda untuk menyelesaikannya. Anak-anak menggunakan keterampilan dan pengetahuan yang berbeda untuk menghasilkan produk akhir.
Hal ini dapat membantu mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia nyata. Hal ini mengajarkan mereka bagaimana cara memecahkan masalah, bagaimana membagi tugas menjadi langkah-langkah kecil dan mudah dikelola, serta bagaimana memimpin tim pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan solusi.
Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek ini bermanfaat bagi setiap orang yang berhubungan dengan bidang pendidikan. Mari kita bahas beberapa manfaat dasar dari kamera ini.
Untuk Mahasiswa
PBL memungkinkan siswa untuk memiliki pemikiran kritis, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan komunikasi, kepercayaan diri, pentingnya kolaborasi dan pembelajaran mandiri. Hal ini mengajarkan mereka untuk menggunakan alat dan teknologi yang tepat untuk berkomunikasi dan menghasilkan produk akhir. Selain itu, hal ini akan memberi mereka keterampilan kepemimpinan dan keterampilan praktis seumur hidup untuk berkembang dalam kehidupan mereka.
Untuk Guru
PBL dapat membantu guru dalam mengajarkan keterampilan berbasis kurikulum secara interaktif dan unik. Hal ini mengajarkan tanggung jawab pribadi kepada siswa yang dapat membantu Anda dalam mengelola kelas secara efektif. Selain itu, PBL mengharuskan Anda untuk melakukan penyesuaian di ruang kelas Anda yang akan mengajarkan Anda metode pengajaran yang inovatif. Hal ini akan sangat membantu pertumbuhan profesional Anda.
Untuk Orang Tua dan Tutor
PBL memberikan siswa disiplin diri dan keterampilan hidup yang dapat merefleksikan setiap aspek kehidupan mereka. Hal ini dapat membantu orang tua dalam memberikan rutinitas yang terstruktur kepada anak-anak. Selain itu, kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah yang lebih baik memungkinkan anak untuk secara aktif belajar dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kehidupan.
Untuk Administrator Sekolah
Jika sebuah institusi mengajar siswa melalui PBL, mereka sedang mempersiapkan mereka untuk dunia abad ke-21. Anak-anak ini dapat menaklukkan bidang profesional mereka yang dapat meningkatkan reputasi lembaga. Selain itu, sistem ini memungkinkan administrator untuk mengakses siswa melalui berbagai proyek dan metode yang dapat meningkatkan proses penilaian mereka.
Untuk Perpustakaan dan Pengembang Perangkat Lunak Pendidikan
Untuk PBL, anak-anak harus mengeksplorasi sumber daya yang berbeda. Jadi, mereka akan bersedia datang ke perpustakaan. Hal ini dapat meningkatkan sumber daya perpustakaan pendidikan. Mereka dapat berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk menyediakan lokakarya dan sumber daya penting bagi anak-anak mereka yang berkaitan dengan proyek mereka.
Pengembang perangkat lunak juga dapat merancang perangkat lunak pendidikan yang berbeda yang dapat membantu siswa dengan menyediakan sumber daya untuk proyek atau membantu guru dalam merancang proyek untuk kelas mereka.
Untuk Peneliti Pendidikan
Para peneliti pendidikan dapat meneliti berbagai teknik yang berkaitan dengan PBL dan bagaimana proyek-proyek ini dapat membantu siswa. Hal ini juga dapat menyarankan proyek PBL yang berbeda kepada para guru.
Untuk Lembaga Swadaya Masyarakat dan Pengusaha
LSM dan Pengusaha dapat merancang berbagai materi pendidikan, kursus, dan alat bantu AI yang dapat mengajarkan siswa dan guru tentang PBL. Mereka dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya teknik ini dan dapat berkolaborasi dengan sekolah-sekolah untuk mengajarkan para tutor mereka tentang metode pengajaran PBL.
Strategi Implementasi
Bagaimana cara menerapkan PBL dalam kursus? Nah, ada berbagai jenis proyek PBL dan masing-masing dapat memiliki persyaratan yang unik. Namun, kami akan memberi tahu Anda beberapa strategi implementasi dasar untuk itu.
Perencanaan dan Desain
Langkah pertama dan krusial adalah merencanakan dan merancang sebuah proyek yang harus kompleks namun tidak sampai membuat siswa merasa kelelahan. Guru harus memilih proyek yang sesuai dengan kurikulum dan tren terkini di abad ke-21. Hal ini akan mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka di dalamnya.
Untuk ini, Anda harus melihat-lihat untuk menemukan proyek dunia nyata. Selain itu, Anda dapat melihat berbagai sumber daya yang memiliki proyek PBL yang sudah jadi di dalamnya. Contohnya adalah perpustakaan online Defined STEM.
Alokasi Sumber Daya
Anda harus memastikan bahwa anak-anak Anda memiliki semua sumber daya dan peralatan. Ada berbagai alat manajemen proyek, kursus, perpustakaan online, dan alat penghemat waktu lainnya untuk menyelesaikan proyek. Jadi, Anda harus memberi mereka langganan atau daftar sumber daya gratis untuk digunakan. Beberapa contoh sumber daya adalah Trello, Edmodo, dan MindMeister.
Peran Guru dan Desainer Instruksional
Guru seharusnya tidak menjadi sumber informasi utama dalam proyek ini. Bahkan, mereka harus menjadi fasilitator yang memandu siswa menuju sumber daya. Selain itu, Anda harus menyediakan lingkungan yang penuh keingintahuan di dalam kelas di mana Anda menerima pertanyaan atau memberi mereka pengetahuan tambahan terhadap proyek tersebut.
Para perancang instruksional harus menerima umpan balik dari para siswa pada setiap langkah untuk mengatasi setiap jebakan atau area perbaikan dalam PBL.
Melibatkan Orang Tua dan Masyarakat
Orang tua juga dapat menjadi fasilitator bagi anak-anak mereka untuk membimbing mereka ke arah yang benar dalam proyek mereka.
Mereka dapat membantu anak mereka dengan menemukan startup lokal yang sesuai dengan industri mereka. Bermitra dengan mereka dapat membantu para siswa dalam memberikan wawasan tentang tantangan di tempat kerja saat ini dan solusinya. Hal ini juga dapat memungkinkan mereka untuk berjejaring dengan para ahli yang dapat membantu mereka dalam kehidupan profesional mereka.
Penilaian dan Evaluasi
Guru harus memiliki rubrik penilaian yang jelas agar anak-anak memiliki kejelasan. Selain itu, guru harus mengakui proses dan produk akhir sehingga siswa dapat memperoleh nilai berdasarkan usaha dan kreativitas mereka
Tantangan dan Solusi
Guru dan siswa dapat menghadapi banyak tantangan ketika menerapkan PBL dalam kurikulum.
Tantangan Umum
Guru dapat menghadapi keterbatasan dalam hal pendanaan dan akses ke teknologi. Mereka juga dapat menghadapi perlawanan dari siswa yang terbiasa dengan lingkungan tradisional. Terkadang, sebuah proyek tidak memberikan manfaat sebanyak yang seharusnya. Selain itu, terkadang siswa tidak memiliki keterampilan penelitian yang diperlukan untuk keberhasilan PBL.
Solusi Potensial
Solusinya, guru harus menyediakan lingkungan kelas yang mendukung. Mereka harus menjaga agar proyek pertama tahun ini tetap sederhana dan mudah. Selain itu, mereka juga harus memberikan proyek secara berkelompok agar para siswa dapat membiasakan diri dengan metode pengajaran PBL. Secara bertahap, guru dapat meningkatkan kompleksitas proyek. Untuk sumber daya, guru dapat menggunakan alat bantu online gratis atau meminta dana dari administrasi sekolah.
Penelitian tentang PBL
Ada banyak sekolah yang mendasarkan kurikulum mereka sepenuhnya pada pembelajaran berbasis proyek. Beberapa contoh yang terkenal adalah THINK Global School dan Muscatine High School. THINK memiliki murid-murid di empat negara yang berbeda, sehingga PBL membantunya untuk mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan budaya mereka. Muscatine telah berkolaborasi dengan sebuah organisasi untuk mengimplementasikan PBL dalam berbagai mata kuliah.
Peneliti yang berbeda juga menemukan data yang menarik tentang pentingnya PBL. Menurut sebuah meta-analisis terhadap 82 studi, PBL memberdayakan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Sebuah penelitian di tahun 2011 mengatakan bahwa PBL membantu siswa untuk mendapatkan nilai yang baik. Penelitian ekstensif menunjukkan retensi pengetahuan yang lebih baik pada siswa karena PBL.
Namun, banyak peneliti yang mempertanyakan penggunaan PBL di sekolah dasar. Karena banyak sekolah dan guru yang tidak menggunakan pendekatan ini untuk siswa sekolah dasar. Jadi, penelitian di masa depan dapat berfokus pada dampak positif atau negatif dari PBL pada anak-anak ini.
Kesimpulan
Setelah membaca blog ini, Anda mungkin memiliki gambaran tentang PBL dan bagaimana menerapkannya di kelas Anda. Di sini, Anda harus ingat untuk menjaga agar pengajaran Anda tetap berpusat pada siswa untuk mengimplementasikan proyek di dalam kelas. Semua pemangku kepentingan harus menerapkan strategi ini di lingkungan pendidikan dan berkolaborasi dengan perusahaan rintisan dan LSM untuk mengalokasikan sumber daya bagi para siswa.
Comments are closed.