Daftar Isi
- Memahami Fokus dan Gangguan
- Aspek-aspek yang Menguras Fokus Kami
- Multitasking
- Teknologi
- Kurangnya Kejelasan
- Tips untuk Mempertahankan Konsentrasi atau Fokus
- Nutrisi yang Baik
- Latihan
- Tidur nyenyak
- Manajemen Waktu
- Menghilangkan Gangguan Digital
- Sasaran CERDAS
- Kelola Tugas dalam satu Alat
- Fokus pada Lingkungan
- Rekap dari Dari Gangguan ke Tindakan
Bayangkan ini: Anda sedang menulis tugas yang harus Anda serahkan keesokan harinya. Anda sedang fokus menulis, namun tiba-tiba ada suara berisik di luar ruangan yang mengganggu Anda. Sekarang, seluruh fokus Anda telah hancur dan Anda penasaran dengan suara itu.
Demikian pula, setiap notifikasi pada ponsel Anda, berita menarik di televisi, dan panggilan dari teman Anda dapat mengalihkan perhatian Anda. Awalnya, Anda akan merasa frustrasi dengan gangguan-gangguan ini, namun lambat laun, Anda akan mulai mencarinya saat gangguan tersebut tidak ada.
Di era ini, kita dikelilingi oleh berbagai macam gangguan. Yang paling utama adalah gangguan digital karena kita harus menggunakan alat edTech untuk tujuan belajar mengajar. Meskipun alat-alat ini memberikan banyak manfaat bagi para pemangku kepentingan pendidikan, namun mereka juga merupakan sumber gangguan utama.
Itulah sebabnya, kita akan membahas berbagai alat dan teknik untuk mengelola gangguan dan cara untuk tetap fokus pada pekerjaan. Artikel ini bertujuan untuk membantu Anda bertransisi dari gangguan ke tindakan.
Memahami Fokus dan Gangguan
Steve Jobs, salah satu pendiri Apple, pernah menjelaskan fokus sebagai “Fokus adalah tentang mengatakan ‘tidak’”. Ini adalah kondisi mental ketika kita memperhatikan satu tugas dan melupakan semua tugas lain yang ada di sekitar kita. Artinya, ini adalah tindakan memprioritaskan di mana Anda berkonsentrasi pada satu hal dan melupakan semua hal lainnya.
Sementara di sisi lain, gangguan adalah fenomena alami yang mengalihkan perhatian kita dari satu tugas ke tugas lainnya. Hal ini berakar pada jaringan mode default otak (DMN) yang menjadi aktif ketika kita tidak dapat fokus pada tugas-tugas kita karena adanya kebisingan atau lingkungan yang kacau. DMN membuat kita melamun, pikiran yang mengacu pada diri sendiri, dan mengembara.
Aspek-aspek yang Menguras Fokus Kami
Ada berbagai aspek yang menguras fokus kita dan menyebabkan banyak gangguan dalam hidup kita.
Multitasking
Berbagai peneliti telah membuktikan bahwa otak kita tidak diciptakan untuk melakukan banyak tugas. Penelitian ini menemukan bahwa tiga dari empat karyawan melakukan banyak tugas di siang hari. Mereka berpikir bahwa dengan berpindah-pindah tugas, mereka dapat menyelesaikannya secepat kilat. Namun, pada kenyataannya, cara ini kurang produktif.
Shahar Yousaf, seorang ahli saraf kognitif, mengatakan bahwa setiap kali seseorang melakukan banyak tugas, ia membayar pajak atas waktu dan energinya. Ada lebih banyak kemungkinan bahwa dia tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya, menjadi kurang produktif dan melakukan banyak kesalahan.
Teknologi
Ada berbagai alat EdTech yang membantu kami di berbagai bidang. Alat-alat ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kemampuan manajemen kita, membantu kita mempelajari keterampilan baru dan memungkinkan kita untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan kita. Namun, teknologi ini juga mengorbankan fokus kita.
Email dan alat perpesanan memainkan peran utama dalam gangguan. Pemberitahuan, email, dan pesan yang tidak ada habisnya dapat mengalihkan perhatian orang karena mereka merasa tertekan untuk segera merespons pesan. Penelitian ini menemukan bahwa seseorang membutuhkan waktu 20 menit untuk kembali ke monumen setelah mengalami gangguan.
Artinya, jika Anda memeriksa kotak masuk tiga kali dalam sesi belajar selama dua jam, separuh waktu Anda terbuang untuk melakukan banyak tugas. Penelitian telah menunjukkan bahwa ponsel pintar dan aplikasi media sosial menyebabkan kecemasan dan depresi di antara orang-orang. Hal ini menyebabkan gangguan dan kurang fokus pada tugas-tugas yang sedang dikerjakan.
Dr. Sahar Yousef menemukan sebuah fakta menarik mengenai teknologi dan perhatian. Dia menemukan bahwa pertemuan virtual yang lama menyebabkan lebih banyak menguras tenaga secara psikologis daripada pertemuan tatap muka. Hal ini menyebabkan beban kerja kognitif yang dapat menyebabkan kurangnya fokus pada tugas-tugas yang ada.
Kurangnya Kejelasan
Ketika Anda tidak memiliki kejelasan tentang proyek Anda, Anda tidak tahu pada tugas mana yang harus difokuskan. Artinya, Anda tidak tahu tugas mana yang harus Anda prioritaskan dan tugas mana yang harus Anda tolak. Ketidakjelasan ini terutama disebabkan oleh kurangnya komunikasi atau instruksi dari guru atau senior Anda.
Alasan lainnya adalah karena Anda tidak memiliki arah atau tujuan dalam hidup Anda. Jika Anda tidak tahu apa yang ingin Anda capai dalam kehidupan akademis atau profesional Anda, Anda akan kesulitan memprioritaskan tugas apa pun.
Tips untuk Mempertahankan Konsentrasi atau Fokus
Nutrisi yang Baik
Anda harus menjaga diri sendiri agar otak Anda dapat berfungsi dengan baik saat Anda mengerjakan tugas. Hal ini termasuk minum air putih dari waktu ke waktu untuk menjaga diri Anda tetap terhidrasi. Hal ini memastikan bahwa otak Anda mendapatkan cairan yang cukup sehingga dapat tetap aktif dan fokus.
Selain itu, sarapan yang sehat di awal hari juga penting. Jika Anda lapar dan tubuh Anda tidak memiliki cukup nutrisi di dalamnya, maka produktivitas Anda akan menurun. Jadi, sarapan dengan makanan lengkap dan camilan sehat sepanjang hari dapat membantu Anda fokus.
Latihan
Penelitian menemukan bahwa berjalan kaki secara teratur membantu fokus. Olahraga membuat tubuh dan otak kita tetap aktif, sehingga terhindar dari rasa kantuk. Jadi, olahraga teratur sangat penting terutama jika pekerjaan Anda menuntut Anda untuk duduk di depan meja sepanjang hari.
Anda harus mendedikasikan satu blok waktu untuk berolahraga. Berjalan-jalan di alam terbuka juga dapat memberikan dampak yang baik bagi suasana hati dan otak Anda. Beristirahat sejenak di sela-sela tugas Anda untuk berolahraga bisa menjadi praktik terbaik.
Tidur nyenyak
Sama seperti makanan dan olahraga, tidur juga penting bagi tubuh kita. Kita membutuhkan 8 hingga 10 jam tidur sehari agar otak kita tetap tajam saat melakukan berbagai tugas. Kurang tidur dapat berdampak pada daya ingat dan fokus kita.
Namun, tidur selama satu jam saja tidak cukup. Anda membutuhkan tidur yang berkualitas yang hanya dapat dilakukan melalui rutinitas. Anda harus menghindari makanan berat, layar, dan kafein sebelum tidur. Memiliki lingkungan yang damai untuk tidur juga penting. Selain itu, Anda harus melakukan aktivitas sebelum tidur yang berbeda, seperti membaca dan bermeditasi, sehingga tubuh Anda dapat mengetahui bahwa ini adalah waktunya untuk tidur.
Manajemen Waktu
Memiliki jadwal yang tepat sangat penting untuk tetap fokus pada tugas Anda. Ada berbagai teknik manajemen waktu yang dapat Anda terapkan dalam hidup Anda.
Salah satunya adalah teknik Pomodoro. Di dalamnya, Anda perlu mendedikasikan 25 menit untuk sebuah tugas dan istirahat selama lima menit. Yang lainnya adalah pemblokiran waktu di mana Anda dapat menggunakan perencana AI yang berbeda untuk membuat rutinitas di mana Anda mendedikasikan blok waktu tertentu untuk suatu tugas. Anda bahkan dapat mendedikasikan blok waktu untuk makan dan relaksasi. Ini akan membantu Anda menghindari multitasking.
Menghilangkan Gangguan Digital
Anda harus menyingkirkan semua jenis gangguan digital dari ruang kerja Anda. Ini berarti Anda harus meninggalkan ponsel atau perangkat digital Anda di ruangan lain jika Anda tidak memerlukannya selama mengerjakan tugas. Anda dapat menonaktifkan ponsel Anda untuk menghindari bel notifikasi.
Selain itu, Anda dapat menginstal berbagai pemblokir aplikasi seperti Freedom untuk menghindari pemberitahuan dari aplikasi yang mengganggu saat Anda bekerja. Anda dapat menggunakan berbagai aplikasi fokus seperti Focuswriter, Omm Writer dan Writer Monkey untuk meningkatkan fokus Anda saat mengerjakan tugas. Anda juga dapat menggunakan headphone peredam bising untuk menghindari kebisingan.
Sasaran CERDAS
Tujuan yang kompleks dan besar dapat menyebabkan kurangnya kejelasan yang akan menyebabkan gangguan. Jadi, seseorang harus memecah tujuan yang besar menjadi tujuan-tujuan yang kecil dan mudah dikelola melalui strategi SMART.
Strategi ini mencakup pencapaian tugas-tugas kecil dalam jangka waktu tertentu. Sasaran kecil mengharuskan Anda untuk fokus dalam waktu yang singkat, sehingga kemungkinan Anda untuk lelah dan terganggu menjadi lebih kecil. Setelah Anda menyelesaikan sebuah pencapaian, hal ini akan memberikan Anda motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas lainnya.
Kelola Tugas dalam satu Alat
Anda harus mengelola semua tugas Anda dalam satu alat agar tetap terorganisir. Ahli saraf kognitif Dr. Yousef biasa menulis semua tugas penting yang harus diselesaikan oleh timnya dalam sehari. Tugas-tugas tersebut ditulis, diperbarui, dan disajikan dalam satu alat yang dapat diakses oleh semua orang. Ilmuwan ini melihat adanya peningkatan produktivitas sebesar 28 persen dan penurunan kelelahan sebesar 42 persen.
Jadi, siapa pun dapat menggunakan strategi ini untuk mengelola tugas-tugas mereka. Ada berbagai alat yang bisa digunakan untuk menulis tugas dan membaginya dengan rekan-rekan Anda. Misalnya, Monday adalah alat produktivitas yang memungkinkan Anda untuk menambahkan tugas harian dan memungkinkan Anda untuk mengawasi kemajuan Anda.
Fokus pada Lingkungan
Dr. Yousef mengatakan bahwa otak kita menciptakan berbagai asosiasi kognitif untuk meningkatkan produktivitasnya. Sebagai contoh, jika Anda membersihkan meja Anda dan duduk untuk belajar, otak Anda akan menciptakan stimulus. Di lain waktu, saat Anda membersihkan meja dan duduk di kursi Anda, otak akan mengetahui bahwa ini adalah waktunya untuk belajar. Jadi, Anda harus menciptakan lingkungan untuk mengembangkan asosiasi kognitif.
Selain itu, memiliki gambar lanskap alam di kantor atau ruang belajar Anda juga bisa sangat membantu, karena gambar-gambar tersebut dapat meningkatkan konsentrasi Anda.
Rekap dari Dari Gangguan ke Tindakan
Singkatnya, transisi dari gangguan ke tindakan mengharuskan Anda untuk memahami alasan gangguan dan memiliki strategi yang tepat untuk menghindarinya. Anda harus mengetahui alasan mengapa fokus Anda berkurang dan strategi apa yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan fokus Anda. Hal ini melibatkan menghindari gangguan digital, menjaga kesehatan dan kesehatan mental Anda, memiliki waktu istirahat yang terstruktur, mengembangkan lingkungan yang spesifik, dan masih banyak lagi. Dalam perjalanan ini, Anda juga bisa mendapatkan bantuan dari berbagai alat digital.
Comments are closed.