Daftar Isi
- Memahami Burnout pada Guru
- Penyebab Burnout pada Guru
- Gejala-gejala Kelelahan Kerja Guru
- Strategi bagi Guru untuk Menghindari Kelelahan
- Praktik Perawatan Diri
- Manajemen Waktu
- Menetapkan Batasan
- Dukungan Profesional
- Dukungan dari Sekolah dan Administrator
- Peran Orang Tua dan Masyarakat
- Memanfaatkan Alat dan Sumber Daya Digital
- Studi Kasus dan Kisah Sukses
- Kesimpulan
Survei EdWeek menemukan bahwa 25 persen guru mengatakan bahwa stres yang berhubungan dengan pekerjaan membuat mereka ingin berhenti bekerja. 16 persen takut pergi ke sekolah. Survei Gallup juga melaporkan adanya stres harian yang tinggi pada 46 persen guru.
Hal ini disebabkan oleh kejenuhan guru. Hal ini dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental para guru yang juga dapat mempengaruhi siswa. Jadi, penting untuk memahami kelelahan guru, gejala-gejalanya, dan strategi untuk menghindarinya.
Memahami Burnout pada Guru
Mengajar adalah profesi yang bermanfaat karena memungkinkan seseorang untuk mengasuh pikiran-pikiran muda dan membantu mereka menjadi sukses dalam hidup. Namun, profesi ini juga membawa beban emosional, fisik, dan mental bagi para guru.
Ketika stres kerja kronis meluas dalam jangka waktu yang lama, hal ini akan mengakibatkan kelelahan pada guru. Stres bukanlah stres sesaat, melainkan kelelahan fisik dan mental yang menumpuk dalam waktu yang lama, yang berakibat pada menurunnya kesehatan dan kepuasan karier.
Penyebab Burnout pada Guru
Ada berbagai penyebab kelelahan guru. Para guru di Australia melaporkan bahwa perilaku siswa, budaya bengkel, beban kerja yang berlebihan, kurangnya sumber daya, dan tenggat waktu merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan.
Berbagai penelitian telah memberikan alasan lain seperti pendanaan sekolah yang buruk, berurusan dengan orang tua yang sulit, merasa kurang dihargai, kurangnya otonomi, tidak memiliki cukup waktu untuk perencanaan dan masalah perilaku di kelas.
Gejala-gejala Kelelahan Kerja Guru
Learners Edge menggambarkan beberapa gejala burnout seperti kelelahan, perubahan nafsu makan, lebih cepat marah, rendahnya keinginan untuk berkumpul dengan orang lain, dan tingkat iritasi yang tinggi. Hal ini juga menambahkan beberapa masalah kesehatan seperti otak berkabut, pusing, sakit dada, sakit kepala, sakit perut, dan sesak napas ke dalam gejala-gejala kelelahan guru.
Prodigy juga menunjukkan beberapa gejala yaitu pesimisme, kurangnya produktivitas, kinerja yang buruk, pelupa dan kecemasan. Terapis Talkspace, Reshawna, juga menunjukkan beberapa gejala, yaitu berat badan bertambah atau berkurang, rambut rontok, dan merasa kewalahan atau terpisah dari dunia luar.
Strategi bagi Guru untuk Menghindari Kelelahan
Untuk menghindari kejenuhan, guru harus melangkah maju dan membuat beberapa perubahan dalam hidup mereka. Apa yang bisa mereka lakukan? Baiklah, mari kita bahas.
Praktik Perawatan Diri
Perawatan diri dapat berbeda untuk setiap orang sesuai dengan gaya hidup dan tuntutan mereka. Namun, beberapa hal yang umum dilakukan adalah makan makanan bergizi, memiliki jadwal tidur yang baik, dan berolahraga. Ada berbagai kegiatan untuk mengurangi stres seperti yoga, pernapasan dalam, membuat jurnal, dan meditasi yang dapat membantu menenangkan saraf seseorang.
Selain itu, guru harus mendedikasikan waktu untuk hobi yang mereka sukai. Mereka juga harus mengambil liburan sesekali untuk berwisata bersama teman dan keluarga. Mereka juga harus mengambil waktu "sendiri" dari jadwal mereka untuk menghabiskan waktu sendirian dengan diri mereka sendiri melakukan aktivitas favorit mereka
Association for Psychological Science mengatakan bahwa tersenyum dapat meningkatkan suasana hati seseorang. Jadi, guru harus banyak berlatih tersenyum dalam situasi yang penuh tekanan.
Manajemen Waktu
Guru dapat menggunakan teknik Pomodoro untuk bekerja selama 25 menit dan kemudian beristirahat selama 5 sampai 10 menit. Selama istirahat, mereka dapat berlatih meditasi atau praktik mengelola stres. Teknik lainnya adalah pemblokiran waktu. Ini melibatkan pemberian slot khusus untuk satu tugas seperti perencanaan pelajaran. Ini akan memberi mereka jadwal yang terstruktur untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Teknik lainnya adalah Matriks Eisenhower di mana mereka dapat memprioritaskan tugas-tugas penting.
Menetapkan Batasan
Guru harus membuat batasan antara kehidupan profesional dan kehidupan pribadi mereka. Itu berarti mereka harus tetap mengerjakan tugas sekolah di sekolah. Untuk itu, mereka harus belajar bagaimana mengatakan tidak pada pekerjaan profesional dan pribadi tertentu. Selain itu, mereka harus memastikan untuk tidak bekerja pada akhir pekan.
Jika mereka harus membawa pulang pekerjaan ke rumah karena suatu alasan, mereka harus memiliki ruang dan waktu khusus untuk pekerjaan profesional di rumah.
Dukungan Profesional
Mereka harus berbicara dengan senior dan teman sebayanya tentang stres dan masalah yang mereka hadapi. Mereka harus berjejaring dengan rekan-rekan mereka untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dalam tugas-tugas tertentu. Jaringan ini akan membantu mereka tumbuh secara profesional dan menangani masalah mereka.
Dukungan dari Sekolah dan Administrator
Sekolah harus mengakui peran mereka dalam menyebabkan kelelahan guru dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Sebuah penelitian pada tahun 2022 mengatakan bahwa 71 persen guru membelanjakan uang mereka untuk sumber daya kelas karena kurangnya dana dari sekolah. Jadi, pemerintah harus mengambil langkah-langkah tertentu untuk memberikan dana yang cukup bagi para guru.
Selain itu, para guru juga merasa kurang dihargai karena gaji mereka yang rendah. Untuk itu, mereka harus melakukan pekerjaan ekstra untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pemerintah juga harus menaikkan gaji guru untuk menghindari kejenuhan.
Survei tahun 2022 juga menunjukkan bahwa lebih dari separuh guru tidak memiliki cukup waktu untuk perencanaan kurikulum di sekolah. Mereka juga mengatakan bahwa ada kekurangan otonomi dalam kurikulum. Jadi, sekolah harus memastikan untuk tidak memberikan pekerjaan tambahan kepada para guru dan mencoba memberi mereka libur di akhir pekan. Selain itu, mereka harus memungkinkan fleksibilitas dan kreativitas dalam kurikulum.
Para guru Australia menunjukkan tentang lingkungan bengkel yang negatif. Jadi, sekolah harus melakukan survei terhadap para guru mereka untuk mengetahui di mana saja yang perlu ditingkatkan di bengkel kerja dan lingkungan profesional mereka, dan mengambil langkah yang sesuai.
Peran Orang Tua dan Masyarakat
58 persen guru melaporkan bahwa ada masalah perilaku di kelas pada siswa. Mereka mengganggu kelas dan tidak mengikuti instruksi. Beberapa guru juga melaporkan adanya pelecehan dan kekerasan fisik dari siswa.
Dalam skenario ini, orang tua dan masyarakat harus memainkan peran penting dalam mempromosikan perilaku positif siswa terhadap pendidikan. Mereka harus tetap berhubungan dengan guru dan mengatasi masalah apa pun yang ditimbulkan oleh anak mereka di kelas.
Masyarakat juga harus menyediakan sumber daya dan lokakarya yang cukup bagi siswa dan guru untuk membantu mereka dalam skenario ini.
Memanfaatkan Alat dan Sumber Daya Digital
Berbagai alat bantu digital dapat membantu guru dalam berbagai cara. Sebagai contoh, ada perangkat lunak pendidikan yang memungkinkan guru memantau perangkat siswa untuk mengetahui siapa yang bekerja dan siapa yang terganggu. Jadi, mereka dapat menggunakannya untuk mengelola ruang kelas mereka.
Selain itu, gangguan di kelas sebagian besar terjadi ketika siswa merasa bosan. Nilai akademis yang rendah juga disebabkan oleh hal tersebut. Jadi, guru dapat menggunakan perangkat kelas interaktif seperti Nearpod untuk mengintegrasikan game, papan tulis AI, video, dan slide interaktif di dalam kelas.
Mereka dapat mengatur tugas dan waktu mereka melalui Trello atau alat bantu manajemen tugas lainnya. Ada alat bantu AI yang dapat membuat kurikulum atau rencana pelajaran dalam beberapa menit. Hal ini dapat menghemat waktu dan energi mereka dalam merencanakan pelajaran dan membuat kurikulum. Beberapa alat bantu AI seperti Learning Studio dapat membuat seluruh kursus online mereka dalam beberapa menit, sehingga tidak perlu repot-repot.
Selain itu, forum komunitas dapat membantu mereka berinteraksi dengan rekan-rekan mereka dan mendapatkan dukungan dari mereka. Platform online yang berbeda seperti PDF Drive dan Coursera dapat menyediakan sumber daya untuk berkembang secara profesional.
Studi Kasus dan Kisah Sukses
Program Kepemimpinan Newton di Boston, Massachusetts bertujuan untuk mengurangi kejenuhan para guru. Untuk itu, mereka berfokus untuk merekrut dan mendukung kepala sekolah yang kuat yang dapat menumbuhkan budaya sekolah yang positif. Di Chicago, ada sebuah organisasi "Turnaround For Children" yang bekerja sama dengan berbagai sekolah untuk memberikan pelatihan kepada para kepala sekolah dan guru. Program ini berhasil mengurangi kejenuhan guru dengan mempromosikan budaya sekolah yang positif dan melatih para guru.
Kesimpulan
Singkatnya, kelelahan guru adalah masalah serius yang tidak boleh dianggap enteng. Siswa, administrasi, orang tua, dan masyarakat harus memainkan peran yang besar dalam mencegah kelelahan guru atau membantu mereka keluar dari masalah tersebut. Jika setiap pemangku kepentingan pendidikan mengakui tanggung jawab mereka dan menerapkan strategi yang telah kita bahas di blog, kelelahan guru dapat dihindari. Jadi, Anda semua harus mengambil langkah yang diperlukan mengenai masalah ini.
Comments are closed.